Selasa, 06 November 2012

Makalah ASI Eklsklusif


A.    Definisi ASI Eksklusif
ASI adalah sutu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur kebutuhan bayi baik fisik, psikologis, social, maupun spiritual.
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI sedini mungkin setelah lahir sampai bayi berumur 6 bulan tanpa pemberian makanan lain. Tindakan ini akan terus merangsang produksi ASI sehingga pengeluaran ASI dapat mencukupi kebutuhan bayi dan bayi akan terhindar dari diare.
ASI eksklusif atau lebih tepat pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan tim (Roesli U, 2005).
ASI mengandung nutrisi, hormon, unsur kekebalan faktor pertumbuhan, anti alergi, serta anti inflasi.
B.     Pengelompokan ASI
Macam – macam ASI :
1.Kolostrum
Merupakan cairan yang pertama kali keluar, berwarna kekuning – kuningan. Banyak mengandung protein, antibody (kekebalan tubuh),
2. Air Susu Masa Peralihan
Merupakan ASI peralihan dari kolostrum menjadi ASI matur. Terjadi pada hari ke 4 – 10,
berisi karbohidrat dan lemak dan volume Asi meningkat.
3. Air Susu Matur
Merupakan cairan yang berwarna putih kekuningan, mengandung semua nutrisi. Terjadi pada hari ke 10 – seterusnya.
C.    Waktu Pemberian ASI Eksklusif
Pemberian ASI secara eksklusif ini dianjurkan untuk jangka waktu setidaknya selama 4 bulan, tetapi bila mungkin sampai 6 bulan. Setelah bayi berumur 6 bulan, ia harus mulai diperkenalkan dengan makanan padat, sedangkan ASI dapat diberikan sampai bayi berusia 2 tahun atau bahkan lebih dari 2 tahun (Roesli U, 2005).
D.    Komponen-komponen ASI
Unsur nutrisi ASI
1.      Hidrat arang
Merupakan nutrisi yang fital untuk pertumbuhan sel saraf otak dan pemberi kalori untuk kerja sel-sel saraf, memudahkan penyerapan kalsium, mempertahankan factor bifidus dalam usus, dan mempercepat pengeluaran kolostrum sebagai antibody bayi.
2.      Protein
Protein dalam ASI jumlahnya lebih rendah disbanding protein dalam ASS. Protein ASi merupakan bahan baku untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Protein ASI sangat cocok karena unsure protei didalamnya hamper seluruhnya terserap oleh system pencernaan bayi. Berbagai unsure protein (gugus asam amino) yang ada dalam ASI merupakan bahan baku yang tidak dapat diganti oleh susu sapi. Unsure protein ini secara fisiologis telah dibentuk baik jenis maupun jumlah sesuai dengan kebutuhan bayi. Misalnya protein dalam ASI bayi premature berbeda dengan protein pada ASI bayi matur.
3.      Lemak
Jenis lemak yang ada didalam ASI mengandung lemak rantai panjang yang merupakan lemak kebutuhan sel jaringan otak dan sangat mudah dicerna serta mempunyai jumlah yang cukup tinggi. Dalam bentuk omega3, omega6, DHA, acachidonid acid merupakan komponen penting untuk mielinasi. Seluruh asam lemak dapat dibuat oleh tubuh dari protein dan karbohidrat, kecuali asam linoleat. Tanpa asam linoleat otak tidak dapat memperbaiki myelin dan dapat mengakibatkan hilanhnya koordinasi, daya ingat, gangguan paranoia, apatis, gemetar dan halusinasi. Asam linoleat ada di dalam ASI dengan jumlah yang cukup tinggi. Lemak ASI mudah dicerna dan diserap oleh bayi, karena ASI juga mengandung enzim lipase yang mencerna lemak trigliserida menjadi digliserida, sehingga sedikit sekali lemak yang tidak diserap oleh system pencernaan bayi
4.      Mineral
ASI mengandung mineral yang lengkap walaupun kadarnya relative rendah, tetapi cukup untuk bayi berumur 6 bulan. Kadar mineral yang tidak diserap akan memperberat kerja usus bayi untuk mengeluarkan, mengganggu keseimbangan (ecologi) dalam usus bayi, dan meningkatkan pertumbuhan bakteri merugikan yang akan mengakibatkan kontraksi usus bayi tidak normal, sehingga bayi kembung, dan gelisah karena konstipasi atau gangguan metaboisme.
5.      Vitamin
ASI mengandung vitamin yang lengkap. Vitamin cukup uuntuk 6 bulan sehingga tidak perlu ditambah kecuali vitamin K, karena bayi baru lahir ususnya belum mamapu membentuk vitamin K, oleh karena itu perlu tambahan vit.K pada hari ke-1, -3, dan-7. Vit.K diberikan secara oral.
6.      Vitamin K
Pada minggu pertama, usus bayi belum mampu membuat vit.K, sedangkan bayi setelah persalinan mengalami perdarahan periver yang perlu dibantu dengan pemberian vit.K untuk proses pembekuan darah. Dalam ASI vitamin A, D, dan C ada dalam jumlah cukup, sedangkan golongan vitamin B kecuali ribloflavin dan patotenik sangat kurang, tetapi tidak perlu ditambahkan karena kebutuhan bayi akan dicukupi oleh makanan (menu) yang dikonsumsi ibu menyusui.
E.     Manfaat ASI Eksklusif untuk Bayi
Berikut manfaat ASI untuk bayi :
1.      Pemberian ASI merupakan metode pemberian makan bayi yang terbaik, terutama pada bayi umur kurang dari 6 bulan, selain juga bermanfaat bagi ibu. ASI mengandung semua zat gizi dan cairan yang dibutuhkan untuk memenuhi seluruh gizi bayi pada 6 bulan pertama kehidupannya.
2.      Pada umur 6 sampai 12 bulan, ASI masih merupakan makanan utama bayi, karena mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi. Guna memenuhi semua kebutuhan bayi, perlu ditambah dengan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI).
3.      Setelah umur 1 tahun, meskipun ASI hanya bisa memenuhi 30% dari kebutuhan bayi, akan tetapi pemberian ASI tetap dianjurkan karena masih memberikan manfaat.
4.      ASI disesuaikan secara unik bagi bayi manusia, seperti halnya susu sapi adalah yang terbaik untuk sapi
5.      Komposisi ASI ideal untuk bayi
6.      Dokter sepakat bahwa ASI mengurangi resiko infeksi lambung-usus, sembelit, dan alergi
7.      Bayi ASI memiliki kekebalan lebih tinggi terhadap penyakit. Contohnya, ketika si ibu tertular penyakit (misalnya melalui makanan seperti gastroentretis atau polio), antibodi sang ibu terhadap penyakit tersebut diteruskan kepada bayi melalui ASI
8.      Bayi ASI lebih bisa menghadapi efek kuning (jaundice). Level bilirubin dalam darah bayi banyak berkurang seiring dengan diberikannya kolostrum dan mengatasi kekuningan, asalkan bayi tersebut disusui sesering mungkin dan tanpa pengganti ASI.
9.      ASI selalu siap sedia setiap saat bayi menginginkannya, selalu dalam keadaan steril dan suhu susu yang pas
10.  Dengan adanya kontak mata dan badan, pemberian ASI juga memberikan kedekatan antara ibu dan anak. Bayi merasa aman, nyaman dan terlindungi, dan ini mempengaruhi kemapanan emosi si anak di masa depan.
11.  Apabila bayi sakit, ASI adalah makanan yang terbaik untuk diberikan karena sangat mudah dicerna. Bayi akan lebih cepat sembuh.
12.  Bayi prematur lebih cepat tumbuh apabila mereka diberikan ASI perah. Komposisi ASI akan teradaptasi sesuai dengan kebutuhan bayi, dan ASI bermanfaat untuk menaikkan berat badan dan menumbuhkan sel otak pada bayi prematur.
13.  Beberapa penyakin lebih jarang muncul pada bayi ASI, di antaranya: kolik, SIDS (kematian mendadak pada bayi), eksim, Chron’s disease, dan Ulcerative Colitis.
14.   IQ pada bayi ASI lebih tinggi 7-9 point daripada IQ bayi non-ASI. Menurut penelitian pada tahun 1997, kepandaian anak yang minum ASI pada usia 9 1/2 tahun mencapai 12,9 poin lebih tinggi daripada anak-anak yang minum susu formula.
 Menyusui bukanlah sekadar memberi makan, tapi juga mendidik anak. Sambil menyusui, eluslah si bayi dan dekaplah dengan hangat. Tindakan ini sudah dapat menimbulkan rasa aman pada bayi, sehingga kelak ia akan memiliki tingkat emosi dan spiritual yang tinggi. Ini menjadi dasar bagi pertumbuhan manusia menuju sumber daya manusia yang baik dan lebih mudah untuk menyayangi orang lain.
F.     Manfaat ASI Eksklusif untuk Ibu
Berikut manfaat ASI untuk ibu menyusui :
1.      Hisapan bayi membantu rahim menciut, mempercepat kondisi ibu untuk kembali ke masa pra-kehamilan dan mengurangi risiko perdarahan
2.      Lemak di sekitar panggul dan paha yang ditimbun pada masa kehamilan pindah ke dalam ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing kembali
3.      Penelitian menunjukkan bahwa ibu yang menyusui memiliki resiko lebih rendah terhadap kanker rahim dan kanker payudara.
4.      ASI lebih hemat waktu karena tidak usah menyiapkan dan mensterilkan botol susu, dot, dsb
5.      ASI lebih praktis karena ibu bisa jalan-jalan ke luar rumah tanpa harus membawa banyak perlengkapan seperti botol, kaleng susu formula, air panas, dsb
6.      ASI lebih murah, karena tidak usah selalu membeli susu kaleng dan perlengkapannya
7.      ASI selalu bebas kuman, sementara campuran susu formula belum tentu steril
8.      Penelitian medis juga menunjukkan bahwa wanita yang menyusui bayinya mendapat manfaat fisik dan manfaat emosional
9.      ASI tak bakalan basi. ASI selalu diproduksi oleh pabriknya di wilayah payudara. Bila gudang ASI telah kosong. ASI yang tidak dikeluarkan akan diserap kembali oleh tubuh ibu. Jadi, ASI dalam payudara tak pernah basi dan ibu tak perlu memerah dan membuang ASI-nya sebelum menyusui
G.    Manfaat ASI Eksklusif untuk Keluarga dan Negara
Untuk Keluarga :
1.      Tidak perlu uang untuk membeli susu formula, botol susu kayu bakar atau minyak untuk merebus air, susu atau peralatan.
2.      Bayi sehat berarti keluarga mengeluarkan biaya lebih sedikit (hemat) dalam perawatan kesehatan dan berkurangnya kekhawatiran bayi akan sakit.
3.      Penjarangan kelahiran karena efek kontrasepsi LAM dari ASI eksklusif.
4.      Menghemat waktu keluarga bila bayi lebih sehat.
5.      Memberikan ASI pada bayi (meneteki) berarti hemat tenaga bagi keluarga sebab ASI selalu siap tersedia.
6.      Lebih praktis saat akan bepergian, tidak perlu membawa botol, susu, air panas, dll.
Untuk Masyarakat dan Negara :
1.      Menghemat devisa negara karena tidak perlu mengimpor susu formula dan peralatan lain untuk persiapannya.
2.      Bayi sehat membuat negara lebih sehat.
3.      Terjadi penghematan pada sektor kesehatan karena jumlah bayi sakit lebih sedikit.
4.      Memperbaiki kelangsungan hidup anak dengan menurunkan kematian.
5.      Melindungi lingkungan karena tak ada pohon yang digunakan sebagai kayu bakar untuk merebus air, susu dan peralatannya.
6.      ASI adalah sumber daya yang terus menerus diproduksi dan baru.
Peran ASI Pada Kecerdasan Anak
            Komposisi ASI dan berbagai factor pertumbuhan yang ada didalam ASI sangat menentukan proses pertumbuhan dan perkembangan jaringan otak bayi. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan manajemen pemberiannya. ASI mengandung taurin dari gugus protein sebagai bahan pokok pertumbuhan sel otak dan lemak dengan rantai panjang, seperti omega -3, -6, dan DHA sebagai bahan kedua pembentuk sel saraf otak. Kedua nutrisi ini sangat sedikit kandungannya pada susu buatan. Laktosa menghasilkan galaktosa sebagai sumber makanan pada pertumbuhan sel saraf otak sehingga jaringan serabut saraf otak dapat tumbuh dan berkembang seoptimal mungkin bahkan dapat menggantikan kekurangan pertumbuhan selam masa dalam kandungan. Karena pada masa ini masih berlangsung hiperplasi kedua jaringan otak.
            Pertumbuhan dan perkembangan yang optimal sejak masa janin sampai usia balita merupakan masa kritis yang tidak dapat diganti oleh kesempatan lain. Pada kurunwaktutersebut terjadi perkembangan dan peryumbuhan sel-sel otak yang cepat sekali yang akan menentukan kualitas otak pada masa dewasa nanti.
            Inteligansia atau tingkat kecerdasan selain ditentukan oleh kondisi gizi juga dipengaruhi oleh genetic (unsure pembawaaan sifat keturunan) dan mempengaruhi faktor lingkungan. Faktor penentu intelegensia di atas yang dapat diusahakan oleh manusia agar mendapat tingkat kecerdasan yang optimal adalah faktor gizi dan lingkungan.
            Dengan mempelajari dan mengetahui jenis dan susunan makanan (gizi) yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan sel otak serta kapan nutrisi itu sangat dibutuhkan, ibu dan bidan dapat melakukan intervensi dari luar terhadap kecerdasa seorang anak. Intervensi dari luar ini dapat dilakukan dengan meningkatkan asupan kebutuhan zat pembentuk sel yang semuanya harus tersedia cukup dan dalam waktu yang tepat. Dan kebutuhan ini sebenarnya telah dipenuhi oleh ASI.
Struktur Perkembangan Otak
Otak terdiri dari otak besar (serebrum), otak kecil (serebelum) dan batang otak. Semuanya tersusun dari sel-sel neuron yang jumlahnya ratusan juta. Sel syaraf itu sendiri terbagi 2 yaitu aksin dan dendrite. Akson berfungsi sebagai penghantar rangsanggan kedalam otak, sedangkan dendrite sebaliknya, selain itu juga terdapat sel glia yang terdiri dari jaringan ikat yang bersifat non-communicating. Zat-zat dalam sel otak itu sendiri terdiri dari protein, lemak dan air (H2O).
Otak mengalami pertumbuhan dan perkembangan sejak fase mudigah (embrio) sampai periode tertentu kehidupan manusia. Pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak membutuhkan zat gizi tertentu. Ukuran zat gizi mengakibatkan kelainan baik yang bersifat permanen atau tidak bias pulih. Pada anak usia 0-1 tahun (bayi), ASI merupakan makanan yang terpenting bagi perkembangan otak. ASI merupakan sumber taurin dan folasin, asam linoleat (asam lemak rantai panjang), dan laktosa yang hanya sedikit sekali ada pada susu sapi. Semua unsur nutrisi ini merupakan bahan penting dalam pertumbuhan syaraf otak. Jaringan otak bayi yang mendapatkan ASI eksklusif akan tumbuh optimal dan terbebas dari rangsangan kejang sehingga menjadikan anak lebih cerdas dan terhindar dari kerusakan sel syaraf otak.
Peran ASI Pada Kesehatan
Kadar kolesterol dalam  ASI sangat tinggi. Tingginya kolesterol dalam ASI sangat menguntungkan bayi karena sejak dini bayi sudah terbiasa mengelola kolesterol sehingga sistem pencernaan dan sistem peredaran darah bayi telah beradaptasi dengan asupan kolesterol.Keuntungan kedua tubuh bayi dengan faktor pertumbuhan yang ada didalam ASI dapat menyintessi enzim untuk metabolisme lemak.Enzim ini juga berperan mengendalikan kadar kolesterol dalam darah,sehingga dapat mencegah penebalan dinding pembuluh darah dan dapat mengurangi angka serangan jantung.Hal ini berbeda dengan bayi yang mendapat susu buatan.Susu buatan  mengndung kolesterol hanya sedikit atau tidak ada sama sekali sehingga tubuh tidak bisa menerima asupan kolesterol.Dengan tidak mendapat ASI berarti enzim pengendali lemak tidak disintesis oleh tubuh.
Dua belas jenis imunoglobin terdapat dalam ASI.Dalam tubuh bayi teridentifikasi 30 jenis imunoglobin, diantaranya 18 jenis imunoglobin berasal dari serum darah ibu dan 12 jenis hanya ditemukan dalam  ASI. Imunoglobin G dapat menembus plasenta. Konsentrasi tinggi cukup lama sejak  janin dalam kandungan sampai beberapa bulan setelah bayi lahir dan konsentrasi meningkat dalam ASI pada minggu pertama. Imunoglobin G mampu memberi perlindungan terhadap penyakit campak, rubela, difteri, dan salmonela.
Imunoglobin A disintesis oleh sel-sel alveoli dalam kelennjar payudara dan dilepaskan oleh limfosit kedalam ASI.Imunoglobin A kadarnya tinggi didalam ASI matur yang berfungsi menutup lumen mukosa usus bayi sehingga mencegah kuman atau virus melekat pada mokosa. Bersama makrofag dapat memfagositosis berbagai kuman dalam usus.
Dengan memperoleh berbagai imunoglobin dari serum ibu maupun ASI, bayi mendapat perlindungan terhadap serangan kuman Cloostridium tetani, difteri, pneumonia, E.coli, salmonela, sigela, influenza, steptokokus, stafilokokus, virus polio, rotavirus, dan vibrio colera. Oleh karena itu, bayi yang mendapat ASI eksklusif akan terhindar dari berbagai penyakit infeksi,penyakit sistem pencernaan, serta berbagai penyakit yang disebabkan oleh virus. Penelitian membuktikan bahwa bayi yang tidak mendapat ASI memiliki peluang 14,3 kali untuk meninggal karena serangan berbagai penyakit.
Peranan ASI terhadap alergi terjadi karena ASI mengandung alfa tokoferol, sistim dan vitamin C yang berfungsi menghalau oksigen radikal bebas juga sebagai anti-oksidan. Histaminase mencegah degradasi histamin. Antitripsin menetralkan enzim dalam proses inflamasi. Lemak ASI menetralkan virus.
Didalam ASI, hidrat arang terbentuk laktosa yang memiliki kadar lebih tinggi, yaitu 20% sampai 30% lebih banyak dari pada kadar hidrat arang yang ada didalam susu sapi sehungga ASI terasa lebih manis dan segar. Laktosa akan menghasilkan galaktosa. Dalam proses metabolisme, laktosa ini menimbulkan suasana asam. Suasana asam ini akan menjadi media yang baik untuk pembiakan bakteri bifidobakterri (bakteri yang menguntungkan) dimukosa usus bayi yang disebut faktor bifidus dan akan mematikan bakteri yang jahat. Suasana asam ini akan memberi kesempatan bifidobakteri untuk berkembanngbiak dan menghasilkann vitamin B1, B2, B5, vitamin K, asam folat, dan asam asetat yang mampu meningkatkan daya tahan anak terhadap infeksi. Faktor bifidus ini akan memberi perlindungan pada sistem pencernaan bayi. Taurin dalam ASI selain membangun sel otak bayi berperan juga membangun kornea mata sehingga anak yang mendapat Asi eksklusif matanya lebih sehat dibanding dengan kelompok bayi yang tidak mendapat ASI.
Kesimpulan, bayi yang mendapat ASI eksklusif memiliki sistem peredaran darah yang lebih baik sehingga kemungkinan kecil terserang antriosklerosis atau penyakit jantung,dapat terlindung dari berbagai penyakit yang disebabkan oleh kuman, bakteri, virus maupun alergi dan akan memiliki kornea mata yang sehat.
H.    Urutan Tindakan Menyusui
Menurut Purwanti HS (2004), ada sepuluh urutan tindakan menyusui:
1.      Pilih posisi yang paling nyaman untuk menyusui. Siapkan peralatan seperti: kapas, air hangat, handuk kecil yang bersih atau tisu, bantal untuk penopang bayi, selimut kecil, dan penopang kaki ibu. Siapkan sesuai kebutuhan.
2.      Baringkan bayi di atas bantal dengan baik sehingga posisi bayi saling berhadapan dengan ibu. Perut ibu berhadapan dan bersentuhan dengan perut bayi. Perhatikanlah kepala agar tidak terjadi pemuntiran leher dan punggung bayi harus lurus (tidak membungkuk).
3.      Mula-mula pijatlah payudara dan keluarkan sedikit ASI untuk membasahi puting susu untuk menjaga kelembaban puting. Lalu oleskan puting susu ibu ke bibir bayi untuk merangsang refleks isap bayi (rooting reflex).
4.      Topang payudara dengan tangan kiri atau tangan kanan dan empat jari menahan bagian bawah areola mammae hingga bayi membuka mulutnya.
5.      Setelah bayi siap menyusu, masukkan puting susu sampai daerah areola mammae masuk ke mulut bayi. Pastikan bayi mengisap dengan benar dan biarkan bayi bersandar ke arah ibu. Jaga agar posisi kepala tidak menggantung, karena kondisi ini akan menyebabkan bayi sulit menyusu dengan benar. Saat mengisap akan sering terlepas karena tidak ada tahanan pada kepala. Mulut bayi tidak tertekan payudara ibu.
6.      Pertahankan posisi bayi yang tepat dan nyaman sehingga memungkinkan bayi dapat mengisap dengan benar. ASI keluar dengan lancar dan puting susu ibu tidak lecet. Bila posisi tidak benar dan puting susu ibu lecet akan menjadi pintu masuk kuman.
7.      Susui bayi selama ia mau dan berikan ASI secara bergantian pada kedua payudara untuk mempertahankan produksi ASI tetap seimbang pada kedua payudara.
8.      Setelah bayi selesai menyusu, sebaiknya puting susu dan sekitarnya dibasahi oleh ASI dan biarkan kering sendiri.
9.      Setelah menyusui, bila bayi tidak tidur, sendawakan bayi dengan dengan meletakkan bayi telungkup lalu punggungnya ditepuk-tepuk secara perlahan atau bayi ditidurkan telungkup di pangkuan dan tepuklah punggung bayi.
10.  Bila menghadapi masalah, segeralah hubungi petugas kesehatan yang memahami tata laksana ASI.
I.       Teknik Menyusui
Perlekatan adalah kunci keberhasilan menyusui 
Berikut ini cara memeras ASI sesuai standar WHO/UNICEF (1993):
1.      Cucilah tangan sampai bersih, duduk/berdiri dengan nyaman dan pegang cangkir/mangkuk bersih dekat ke payudara. Letakkan ibu jari di atas puting dan areola dan jari telunjuk di bagian bawah puting dan areola berlawanan dengan ibu jari dan jari lain menopang payudara.
2.      Tekanlah ibu jari dan jari telunjuk sedikit ke arah dada, jangan terlalu kuat agar tidak menyumbat aliran susu, lalu tekanlah sampai teraba sinus laktiferus, yakni tempat penampungan ASI di bawah areola.
3.      Tekan dan lepas, tekan dan lepas. Kalau terasa sakit berarti tehniknya salah. ASI akan mengalir terutama bila refleks oksitosinnya aktif.
4.      Tekanlah dengan cara yang sama disisi sampingnya untuk memastikan memerasnya dari semua segmen payudara.
5.      Hindarilah mengelus jari pada kulit payudara, namun sebaiknya seperti menggelinding.
6.      Hindari memencet puting karena hal ini sama dengan jika bayi mengisap pada puting.
7.      Peraslah ASI selama 3-5 menit sampai ASI berkurang pada satu payudara, lalu berpindahlah ke payudara sisi satunya, demikian terus sampai kosong.
8.      Memeras ASI memerlukan waktu 20-30 menit. Usahakan tidak terlalu cepat dari waktu yang ditentukan itu.
J.      Tips Agar ASI Lancar
Berikut ini sembilan tips yang perlu dilakukan ibu demi mendukung produksi ASI:
1.      Carilah informasi tentang keunggulan ASI eksklusif saat ibu sedang hamil untuk menimbulkan motivasi menyusui.
2.      Saat persalinan tiba, pilihlah rumah sakit yang melaksanakan kebijakan rawat gabung sehingga ibu dapat memberi ASI on demand (saat dibutuhkan).
3.      Siapkanlah diri secara fisik dan mental untuk menyusui. Hal ini akan membuat hormon oksitosin bekerja memproduksi ASI.
4.      Dukungan suami sangat diperlukan. Jangan takut ditinggal suami karena payudara menjadi jelek. Menyusui tidak mengubah bentuk payudara Anda.
5.      Belajarlah cara dan posisi menyusui yang benar.
6.      Janganlah memberi makanan/minuman apapun selain ASI pada bayi yang baru lahir.
7.      Carilah suasana yang tenang dan bersikaplah rileks saat menyusui.
8.      Hindarilah stres.
9.      Konsumsilah makanan bergizi, buah-buahan, dan rajinlah minum air putih setidaknya 8-10 gelas per hari.
  1. Cara Perawatan Payudara
a.         Perlahan-lahan usap setiap kotoran yang akan menyumbat saluran ASI dan keringkan dengan handuk bersih.
b.         Oleskan krem “lanolin” setiap hari pada putting susu, untuk menjaga kelembutan dan mencegah lecet-lecet sewaktu menyusui.
c.         Bila putting terlalu pendek, datar atau tertarik ke dalam, tariklah masing-masing putting keluar dan pilir-pilirlah diantara ibu jari dan jari telunjuk selama beberapa menit setiap hari, atau kenakan pelindung putting susu.
d.        Pijatlah daerah putting susu (areola) beberapa kali setiap menit, ini akan membantu membuka saluran susu. Perhatikan untuk selalu membersihkan tetesan susu sehingga tidak mongering dan menyumbat saluran ASI.
e.         Mengkonsumsi makanan bergizi.
f.          Senam payudara.


DAFTAR PUSTAKA

Baskoro, Anton . 2008 . ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui . Yogyakarta : Banyu Medika.
Jan, Riordan dan Kathleen G Auerbach. 2000. Menyusui dan Laktasi. Buku kedokteran ECG.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar