A.
Definisi ASI Eksklusif
ASI adalah sutu jenis makanan yang
mencukupi seluruh unsur kebutuhan bayi baik fisik, psikologis, social, maupun
spiritual.
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI
sedini mungkin setelah lahir sampai bayi berumur 6 bulan tanpa pemberian
makanan lain. Tindakan ini akan terus merangsang produksi ASI sehingga
pengeluaran ASI dapat mencukupi kebutuhan bayi dan bayi akan terhindar dari
diare.
ASI eksklusif atau lebih tepat pemberian
ASI secara eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan
lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan
makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan tim
(Roesli U, 2005).
ASI mengandung nutrisi, hormon, unsur
kekebalan faktor pertumbuhan, anti alergi, serta anti inflasi.
B.
Pengelompokan ASI
Macam
– macam ASI :
1.Kolostrum
Merupakan cairan yang pertama kali
keluar, berwarna kekuning – kuningan. Banyak mengandung protein, antibody (kekebalan
tubuh),
2.
Air Susu Masa Peralihan
Merupakan ASI peralihan dari kolostrum
menjadi ASI matur. Terjadi pada hari ke 4 – 10,
berisi karbohidrat dan lemak
dan volume Asi meningkat.
3.
Air Susu Matur
Merupakan cairan yang berwarna putih
kekuningan, mengandung semua nutrisi. Terjadi pada hari ke 10 – seterusnya.
C.
Waktu Pemberian ASI Eksklusif
Pemberian ASI secara eksklusif ini dianjurkan untuk jangka waktu
setidaknya selama 4 bulan, tetapi bila mungkin sampai 6 bulan. Setelah bayi
berumur 6 bulan, ia harus mulai diperkenalkan dengan makanan padat, sedangkan
ASI dapat diberikan sampai bayi berusia 2 tahun atau bahkan lebih dari 2 tahun
(Roesli U, 2005).
D.
Komponen-komponen ASI
Unsur nutrisi ASI
1. Hidrat
arang
Merupakan nutrisi yang
fital untuk pertumbuhan sel saraf otak dan pemberi kalori untuk kerja sel-sel
saraf, memudahkan penyerapan kalsium, mempertahankan factor bifidus dalam usus,
dan mempercepat pengeluaran kolostrum sebagai antibody bayi.
2. Protein
Protein dalam ASI
jumlahnya lebih rendah disbanding protein dalam ASS. Protein ASi merupakan
bahan baku untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Protein ASI sangat cocok
karena unsure protei didalamnya hamper seluruhnya terserap oleh system
pencernaan bayi. Berbagai unsure protein (gugus asam amino) yang ada dalam ASI
merupakan bahan baku yang tidak dapat diganti oleh susu sapi. Unsure protein
ini secara fisiologis telah dibentuk baik jenis maupun jumlah sesuai dengan
kebutuhan bayi. Misalnya protein dalam ASI bayi premature berbeda dengan
protein pada ASI bayi matur.
3. Lemak
Jenis lemak yang ada
didalam ASI mengandung lemak rantai panjang yang merupakan lemak kebutuhan sel
jaringan otak dan sangat mudah dicerna serta mempunyai jumlah yang cukup
tinggi. Dalam bentuk omega3, omega6, DHA, acachidonid acid merupakan komponen
penting untuk mielinasi. Seluruh asam lemak dapat dibuat oleh tubuh dari
protein dan karbohidrat, kecuali asam linoleat. Tanpa asam linoleat otak tidak
dapat memperbaiki myelin dan dapat mengakibatkan hilanhnya koordinasi, daya
ingat, gangguan paranoia, apatis, gemetar dan halusinasi. Asam linoleat ada di
dalam ASI dengan jumlah yang cukup tinggi. Lemak ASI mudah dicerna dan diserap
oleh bayi, karena ASI juga mengandung enzim lipase yang mencerna lemak
trigliserida menjadi digliserida, sehingga sedikit sekali lemak yang tidak
diserap oleh system pencernaan bayi
4. Mineral
ASI mengandung mineral
yang lengkap walaupun kadarnya relative rendah, tetapi cukup untuk bayi berumur
6 bulan. Kadar mineral yang tidak diserap akan memperberat kerja usus bayi
untuk mengeluarkan, mengganggu keseimbangan (ecologi) dalam usus bayi, dan
meningkatkan pertumbuhan bakteri merugikan yang akan mengakibatkan kontraksi
usus bayi tidak normal, sehingga bayi kembung, dan gelisah karena konstipasi
atau gangguan metaboisme.
5. Vitamin
ASI mengandung vitamin
yang lengkap. Vitamin cukup uuntuk 6 bulan sehingga tidak perlu ditambah
kecuali vitamin K, karena bayi baru lahir ususnya belum mamapu membentuk
vitamin K, oleh karena itu perlu tambahan vit.K pada hari ke-1, -3, dan-7.
Vit.K diberikan secara oral.
6. Vitamin
K
Pada minggu pertama,
usus bayi belum mampu membuat vit.K, sedangkan bayi setelah persalinan
mengalami perdarahan periver yang perlu dibantu dengan pemberian vit.K untuk
proses pembekuan darah. Dalam ASI vitamin A, D, dan C ada dalam jumlah cukup,
sedangkan golongan vitamin B kecuali ribloflavin dan patotenik sangat kurang,
tetapi tidak perlu ditambahkan karena kebutuhan bayi akan dicukupi oleh makanan
(menu) yang dikonsumsi ibu menyusui.
E.
Manfaat ASI Eksklusif untuk Bayi
Berikut manfaat ASI untuk bayi :
1. Pemberian ASI merupakan metode
pemberian makan bayi yang terbaik, terutama pada bayi umur kurang dari 6 bulan,
selain juga bermanfaat bagi ibu. ASI mengandung semua zat gizi dan cairan yang
dibutuhkan untuk memenuhi seluruh gizi bayi pada 6 bulan pertama kehidupannya.
2. Pada umur 6 sampai 12 bulan, ASI
masih merupakan makanan utama bayi, karena mengandung lebih dari 60% kebutuhan
bayi. Guna memenuhi semua kebutuhan bayi, perlu ditambah dengan Makanan
Pendamping ASI (MP-ASI).
3. Setelah umur 1 tahun, meskipun ASI
hanya bisa memenuhi 30% dari kebutuhan bayi, akan tetapi pemberian ASI tetap
dianjurkan karena masih memberikan manfaat.
4. ASI disesuaikan secara unik bagi
bayi manusia, seperti halnya susu sapi adalah yang terbaik untuk sapi
5. Komposisi ASI ideal untuk bayi
7. Bayi ASI memiliki kekebalan lebih tinggi
terhadap penyakit. Contohnya, ketika si ibu tertular penyakit (misalnya melalui
makanan seperti gastroentretis atau polio), antibodi sang ibu terhadap
penyakit tersebut diteruskan kepada bayi melalui ASI
8. Bayi ASI lebih bisa menghadapi efek
kuning (jaundice). Level bilirubin dalam darah bayi
banyak berkurang seiring dengan diberikannya kolostrum dan mengatasi
kekuningan, asalkan bayi tersebut disusui sesering mungkin dan tanpa pengganti
ASI.
9. ASI selalu siap sedia setiap saat
bayi menginginkannya, selalu dalam keadaan steril dan suhu susu yang pas
10. Dengan adanya kontak mata dan badan,
pemberian ASI juga memberikan kedekatan antara ibu dan anak. Bayi merasa aman,
nyaman dan terlindungi, dan ini mempengaruhi kemapanan emosi si anak di masa
depan.
11. Apabila bayi sakit, ASI adalah
makanan yang terbaik untuk diberikan karena sangat mudah dicerna. Bayi akan
lebih cepat sembuh.
12. Bayi prematur lebih cepat tumbuh apabila mereka diberikan ASI perah.
Komposisi ASI akan teradaptasi sesuai dengan kebutuhan bayi, dan ASI bermanfaat
untuk menaikkan berat badan dan menumbuhkan sel otak pada bayi prematur.
13. Beberapa penyakin lebih jarang
muncul pada bayi ASI, di antaranya: kolik, SIDS (kematian mendadak pada bayi),
eksim, Chron’s disease, dan Ulcerative Colitis.
14.
IQ pada bayi ASI lebih tinggi 7-9 point
daripada IQ bayi non-ASI. Menurut penelitian pada tahun 1997, kepandaian anak
yang minum ASI pada usia 9 1/2 tahun mencapai 12,9 poin lebih tinggi daripada
anak-anak yang minum susu formula.
Menyusui bukanlah sekadar memberi
makan, tapi juga mendidik anak. Sambil menyusui, eluslah si bayi dan dekaplah
dengan hangat. Tindakan ini sudah dapat menimbulkan rasa aman pada bayi,
sehingga kelak ia akan memiliki tingkat emosi dan spiritual yang tinggi. Ini
menjadi dasar bagi pertumbuhan manusia menuju sumber daya manusia yang baik dan
lebih mudah untuk menyayangi orang lain.
F.
Manfaat ASI Eksklusif untuk Ibu
Berikut manfaat ASI untuk ibu
menyusui :
1. Hisapan bayi membantu rahim menciut,
mempercepat kondisi ibu untuk kembali ke masa pra-kehamilan dan mengurangi
risiko perdarahan
2. Lemak di sekitar panggul dan paha
yang ditimbun pada masa kehamilan pindah ke dalam ASI, sehingga ibu lebih cepat
langsing kembali
3. Penelitian menunjukkan bahwa ibu
yang menyusui memiliki resiko lebih rendah terhadap kanker
rahim
dan kanker
payudara.
5. ASI lebih praktis karena ibu bisa
jalan-jalan ke luar rumah tanpa harus membawa banyak perlengkapan seperti
botol, kaleng susu formula, air panas, dsb
6. ASI lebih murah, karena tidak usah
selalu membeli susu kaleng dan perlengkapannya
8. Penelitian medis juga menunjukkan
bahwa wanita yang menyusui bayinya mendapat manfaat fisik dan manfaat emosional
9. ASI tak bakalan basi. ASI selalu diproduksi
oleh pabriknya di wilayah payudara. Bila gudang ASI telah kosong. ASI yang
tidak dikeluarkan akan diserap kembali oleh tubuh ibu. Jadi, ASI dalam payudara
tak pernah basi dan ibu tak perlu memerah dan membuang ASI-nya sebelum menyusui
G.
Manfaat ASI Eksklusif untuk Keluarga
dan Negara
Untuk Keluarga :
1. Tidak perlu uang untuk membeli susu formula, botol
susu
kayu bakar atau minyak untuk merebus air, susu atau peralatan.
2. Bayi sehat berarti keluarga
mengeluarkan biaya lebih sedikit (hemat) dalam perawatan kesehatan dan
berkurangnya kekhawatiran bayi akan sakit.
4. Menghemat waktu keluarga bila bayi
lebih sehat.
5. Memberikan ASI pada bayi (meneteki)
berarti hemat tenaga bagi keluarga sebab ASI selalu siap tersedia.
6. Lebih praktis saat akan bepergian,
tidak perlu membawa botol, susu, air panas, dll.
1. Menghemat devisa negara karena tidak
perlu mengimpor susu formula dan peralatan lain untuk persiapannya.
2. Bayi sehat membuat negara lebih
sehat.
3. Terjadi penghematan pada sektor
kesehatan karena jumlah bayi sakit lebih sedikit.
4. Memperbaiki kelangsungan hidup anak
dengan menurunkan kematian.
5. Melindungi lingkungan karena tak ada
pohon yang digunakan sebagai kayu bakar untuk merebus air, susu dan
peralatannya.
6. ASI adalah sumber daya yang terus
menerus diproduksi dan baru.
Peran ASI Pada
Kecerdasan Anak
Komposisi ASI dan berbagai factor
pertumbuhan yang ada didalam ASI sangat menentukan proses pertumbuhan dan
perkembangan jaringan otak bayi. Oleh karena itu, penting untuk
mempertimbangkan manajemen pemberiannya. ASI mengandung taurin dari gugus
protein sebagai bahan pokok pertumbuhan sel otak dan lemak dengan rantai
panjang, seperti omega -3, -6, dan DHA sebagai bahan kedua pembentuk sel saraf
otak. Kedua nutrisi ini sangat sedikit kandungannya pada susu buatan. Laktosa
menghasilkan galaktosa sebagai sumber makanan pada pertumbuhan sel saraf otak sehingga
jaringan serabut saraf otak dapat tumbuh dan berkembang seoptimal mungkin
bahkan dapat menggantikan kekurangan pertumbuhan selam masa dalam kandungan.
Karena pada masa ini masih berlangsung hiperplasi kedua jaringan otak.
Pertumbuhan dan perkembangan yang
optimal sejak masa janin sampai usia balita merupakan masa kritis yang tidak
dapat diganti oleh kesempatan lain. Pada kurunwaktutersebut terjadi
perkembangan dan peryumbuhan sel-sel otak yang cepat sekali yang akan
menentukan kualitas otak pada masa dewasa nanti.
Inteligansia atau tingkat kecerdasan
selain ditentukan oleh kondisi gizi juga dipengaruhi oleh genetic (unsure
pembawaaan sifat keturunan) dan mempengaruhi faktor lingkungan. Faktor penentu
intelegensia di atas yang dapat diusahakan oleh manusia agar mendapat tingkat
kecerdasan yang optimal adalah faktor gizi dan lingkungan.
Dengan mempelajari dan mengetahui
jenis dan susunan makanan (gizi) yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan sel otak serta kapan nutrisi itu sangat dibutuhkan, ibu dan bidan
dapat melakukan intervensi dari luar terhadap kecerdasa seorang anak.
Intervensi dari luar ini dapat dilakukan dengan meningkatkan asupan kebutuhan
zat pembentuk sel yang semuanya harus tersedia cukup dan dalam waktu yang
tepat. Dan kebutuhan ini sebenarnya telah dipenuhi oleh ASI.
Struktur
Perkembangan Otak
Otak terdiri dari otak besar (serebrum), otak kecil
(serebelum) dan batang otak. Semuanya tersusun dari sel-sel neuron yang
jumlahnya ratusan juta. Sel syaraf itu sendiri terbagi 2 yaitu aksin dan
dendrite. Akson berfungsi sebagai penghantar rangsanggan kedalam otak,
sedangkan dendrite sebaliknya, selain itu juga terdapat sel glia yang terdiri
dari jaringan ikat yang bersifat non-communicating. Zat-zat dalam sel otak itu
sendiri terdiri dari protein, lemak dan air (H2O).
Otak mengalami pertumbuhan dan perkembangan sejak
fase mudigah (embrio) sampai periode tertentu kehidupan manusia. Pertumbuhan
dan perkembangan sel-sel otak membutuhkan zat gizi tertentu. Ukuran zat gizi
mengakibatkan kelainan baik yang bersifat permanen atau tidak bias pulih. Pada
anak usia 0-1 tahun (bayi), ASI merupakan makanan yang terpenting bagi
perkembangan otak. ASI merupakan sumber taurin dan folasin, asam linoleat (asam
lemak rantai panjang), dan laktosa yang hanya sedikit sekali ada pada susu
sapi. Semua unsur nutrisi ini merupakan bahan penting dalam pertumbuhan syaraf
otak. Jaringan otak bayi yang mendapatkan ASI eksklusif akan tumbuh optimal dan
terbebas dari rangsangan kejang sehingga menjadikan anak lebih cerdas dan
terhindar dari kerusakan sel syaraf otak.
Peran ASI Pada
Kesehatan
Kadar kolesterol dalam ASI sangat tinggi. Tingginya kolesterol dalam
ASI sangat menguntungkan bayi karena sejak dini bayi sudah terbiasa mengelola
kolesterol sehingga sistem pencernaan dan sistem peredaran darah bayi telah
beradaptasi dengan asupan kolesterol.Keuntungan kedua tubuh bayi dengan faktor
pertumbuhan yang ada didalam ASI dapat menyintessi enzim untuk metabolisme
lemak.Enzim ini juga berperan mengendalikan kadar kolesterol dalam
darah,sehingga dapat mencegah penebalan dinding pembuluh darah dan dapat
mengurangi angka serangan jantung.Hal ini berbeda dengan bayi yang mendapat
susu buatan.Susu buatan mengndung
kolesterol hanya sedikit atau tidak ada sama sekali sehingga tubuh tidak bisa
menerima asupan kolesterol.Dengan tidak mendapat ASI berarti enzim pengendali
lemak tidak disintesis oleh tubuh.
Dua belas jenis imunoglobin terdapat
dalam ASI.Dalam tubuh bayi teridentifikasi 30 jenis imunoglobin, diantaranya 18
jenis imunoglobin berasal dari serum darah ibu dan 12 jenis hanya ditemukan
dalam ASI. Imunoglobin G dapat menembus
plasenta. Konsentrasi tinggi cukup lama sejak
janin dalam kandungan sampai beberapa bulan setelah bayi lahir dan
konsentrasi meningkat dalam ASI pada minggu pertama. Imunoglobin G mampu
memberi perlindungan terhadap penyakit campak, rubela, difteri, dan salmonela.
Imunoglobin A disintesis oleh sel-sel
alveoli dalam kelennjar payudara dan dilepaskan oleh limfosit kedalam
ASI.Imunoglobin A kadarnya tinggi didalam ASI matur yang berfungsi menutup
lumen mukosa usus bayi sehingga mencegah kuman atau virus melekat pada mokosa. Bersama
makrofag dapat memfagositosis berbagai kuman dalam usus.
Dengan memperoleh berbagai imunoglobin
dari serum ibu maupun ASI, bayi mendapat perlindungan terhadap serangan kuman
Cloostridium tetani, difteri, pneumonia, E.coli, salmonela, sigela, influenza, steptokokus,
stafilokokus, virus polio, rotavirus, dan vibrio colera. Oleh karena itu, bayi
yang mendapat ASI eksklusif akan terhindar dari berbagai penyakit
infeksi,penyakit sistem pencernaan, serta berbagai penyakit yang disebabkan
oleh virus. Penelitian membuktikan bahwa bayi yang tidak mendapat ASI memiliki
peluang 14,3 kali untuk meninggal karena serangan berbagai penyakit.
Peranan ASI terhadap alergi terjadi
karena ASI mengandung alfa tokoferol, sistim dan vitamin C yang berfungsi
menghalau oksigen radikal bebas juga sebagai anti-oksidan. Histaminase mencegah
degradasi histamin. Antitripsin menetralkan enzim dalam proses inflamasi. Lemak
ASI menetralkan virus.
Didalam ASI, hidrat arang terbentuk
laktosa yang memiliki kadar lebih tinggi, yaitu 20% sampai 30% lebih banyak
dari pada kadar hidrat arang yang ada didalam susu sapi sehungga ASI terasa
lebih manis dan segar. Laktosa akan menghasilkan galaktosa. Dalam proses
metabolisme, laktosa ini menimbulkan suasana asam. Suasana asam ini akan
menjadi media yang baik untuk pembiakan bakteri bifidobakterri (bakteri yang
menguntungkan) dimukosa usus bayi yang disebut faktor bifidus dan akan
mematikan bakteri yang jahat. Suasana asam ini akan memberi kesempatan
bifidobakteri untuk berkembanngbiak dan menghasilkann vitamin B1, B2, B5, vitamin
K, asam folat, dan asam asetat yang mampu meningkatkan daya tahan anak terhadap
infeksi. Faktor bifidus ini akan memberi perlindungan pada sistem pencernaan
bayi. Taurin dalam ASI selain membangun sel otak bayi berperan juga membangun
kornea mata sehingga anak yang mendapat Asi eksklusif matanya lebih sehat
dibanding dengan kelompok bayi yang tidak mendapat ASI.
Kesimpulan, bayi yang mendapat ASI
eksklusif memiliki sistem peredaran darah yang lebih baik sehingga kemungkinan
kecil terserang antriosklerosis atau penyakit jantung,dapat terlindung dari
berbagai penyakit yang disebabkan oleh kuman, bakteri, virus maupun alergi dan
akan memiliki kornea mata yang sehat.
H.
Urutan Tindakan Menyusui
Menurut Purwanti HS (2004),
ada sepuluh urutan tindakan menyusui:
1. Pilih posisi yang paling nyaman untuk
menyusui. Siapkan peralatan seperti: kapas, air hangat, handuk kecil yang
bersih atau tisu, bantal untuk penopang bayi, selimut kecil, dan penopang kaki
ibu. Siapkan sesuai kebutuhan.
2. Baringkan bayi di atas bantal dengan baik
sehingga posisi bayi saling berhadapan dengan ibu. Perut ibu berhadapan dan
bersentuhan dengan perut bayi. Perhatikanlah kepala agar tidak terjadi
pemuntiran leher dan punggung bayi harus lurus (tidak membungkuk).
3.
Mula-mula
pijatlah payudara dan keluarkan sedikit ASI untuk membasahi puting susu untuk
menjaga kelembaban puting. Lalu oleskan puting susu ibu ke bibir bayi untuk
merangsang refleks isap bayi (rooting reflex).
4. Topang payudara dengan tangan kiri atau
tangan kanan dan empat jari menahan bagian bawah areola mammae hingga bayi
membuka mulutnya.
5.
Setelah bayi
siap menyusu, masukkan puting susu sampai daerah areola mammae masuk
ke mulut bayi. Pastikan bayi mengisap dengan benar dan biarkan bayi bersandar
ke arah ibu. Jaga agar posisi kepala tidak menggantung, karena kondisi ini akan
menyebabkan bayi sulit menyusu dengan benar. Saat mengisap akan sering terlepas
karena tidak ada tahanan pada kepala. Mulut bayi tidak tertekan payudara ibu.
6. Pertahankan posisi bayi yang tepat dan
nyaman sehingga memungkinkan bayi dapat mengisap dengan benar. ASI keluar
dengan lancar dan puting susu ibu tidak lecet. Bila posisi tidak benar dan
puting susu ibu lecet akan menjadi pintu masuk kuman.
7. Susui bayi selama ia mau dan berikan ASI
secara bergantian pada kedua payudara untuk mempertahankan produksi ASI tetap
seimbang pada kedua payudara.
8. Setelah bayi selesai menyusu, sebaiknya
puting susu dan sekitarnya dibasahi oleh ASI dan biarkan kering sendiri.
9. Setelah menyusui, bila bayi tidak tidur,
sendawakan bayi dengan dengan meletakkan bayi telungkup lalu punggungnya
ditepuk-tepuk secara perlahan atau bayi ditidurkan telungkup di pangkuan dan
tepuklah punggung bayi.
10. Bila menghadapi masalah, segeralah hubungi
petugas kesehatan yang memahami tata laksana ASI.
I.
Teknik Menyusui
Perlekatan
adalah kunci keberhasilan menyusui
Berikut ini cara memeras ASI sesuai
standar WHO/UNICEF (1993):
1. Cucilah tangan sampai bersih,
duduk/berdiri dengan nyaman dan pegang cangkir/mangkuk bersih dekat ke
payudara. Letakkan ibu jari di atas puting dan areola dan jari telunjuk di
bagian bawah puting dan areola berlawanan dengan ibu jari dan jari lain
menopang payudara.
2. Tekanlah ibu jari dan jari telunjuk
sedikit ke arah dada, jangan terlalu kuat agar tidak menyumbat aliran susu,
lalu tekanlah sampai teraba sinus laktiferus, yakni tempat penampungan ASI di
bawah areola.
3. Tekan dan lepas, tekan dan lepas. Kalau
terasa sakit berarti tehniknya salah. ASI akan mengalir terutama bila refleks
oksitosinnya aktif.
4. Tekanlah dengan cara yang sama disisi
sampingnya untuk memastikan memerasnya dari semua segmen payudara.
5. Hindarilah mengelus jari pada kulit
payudara, namun sebaiknya seperti menggelinding.
6. Hindari memencet puting karena hal ini
sama dengan jika bayi mengisap pada puting.
7. Peraslah ASI selama 3-5 menit sampai ASI
berkurang pada satu payudara, lalu berpindahlah ke payudara sisi satunya,
demikian terus sampai kosong.
8. Memeras ASI memerlukan waktu 20-30 menit.
Usahakan tidak terlalu cepat dari waktu yang ditentukan itu.
J.
Tips Agar ASI Lancar
Berikut ini sembilan tips yang
perlu dilakukan ibu demi mendukung produksi ASI:
1. Carilah informasi tentang keunggulan ASI
eksklusif saat ibu sedang hamil untuk menimbulkan motivasi menyusui.
2.
Saat
persalinan tiba, pilihlah rumah sakit yang melaksanakan kebijakan rawat gabung
sehingga ibu dapat memberi ASI on demand (saat dibutuhkan).
3. Siapkanlah diri secara fisik dan mental
untuk menyusui. Hal ini akan membuat hormon oksitosin bekerja memproduksi ASI.
4. Dukungan suami sangat diperlukan. Jangan
takut ditinggal suami karena payudara menjadi jelek. Menyusui tidak mengubah
bentuk payudara Anda.
5. Belajarlah cara dan posisi menyusui yang
benar.
6. Janganlah memberi makanan/minuman apapun
selain ASI pada bayi yang baru lahir.
7. Carilah suasana yang tenang dan
bersikaplah rileks saat menyusui.
8. Hindarilah stres.
9. Konsumsilah makanan bergizi, buah-buahan,
dan rajinlah minum air putih setidaknya 8-10 gelas per hari.
- Cara Perawatan
Payudara
a.
Perlahan-lahan usap setiap kotoran yang
akan menyumbat saluran ASI dan keringkan dengan handuk bersih.
b.
Oleskan krem “lanolin” setiap hari pada
putting susu, untuk menjaga kelembutan dan mencegah lecet-lecet sewaktu
menyusui.
c.
Bila putting terlalu pendek, datar atau
tertarik ke dalam, tariklah masing-masing putting keluar dan pilir-pilirlah
diantara ibu jari dan jari telunjuk selama beberapa menit setiap hari, atau
kenakan pelindung putting susu.
d.
Pijatlah daerah putting susu (areola)
beberapa kali setiap menit, ini akan membantu membuka saluran susu. Perhatikan
untuk selalu membersihkan tetesan susu sehingga tidak mongering dan menyumbat
saluran ASI.
e.
Mengkonsumsi makanan bergizi.
f.
Senam payudara.
DAFTAR PUSTAKA
Baskoro,
Anton . 2008 . ASI Panduan Praktis Ibu
Menyusui . Yogyakarta : Banyu Medika.
Jan,
Riordan dan Kathleen G Auerbach. 2000. Menyusui
dan Laktasi. Buku kedokteran ECG.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar